Profil dan Biodata Komjen Pol (Purn) Adang Daradjatun
INIKISAHPOLITIK.BLOGSPOT.COM - Adang Daradjatun adalah seorang tokoh yang dikenal luas di Indonesia, terutama dalam dunia militer dari kepolisian. Ia lahir pada 9 November 1957 di Bandung. Jawa Barat, dan merupakan seorang mantan jenderal di Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Adang Daradjatun dikenal karena peranannya yang penting dalam membangun struktur dan integritas di Polri.
Sebagai seorang perwira tinggi, ia pernah menjabat sebagai Wakapolri (Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia) pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dan memiliki banyak pengalaman dalam menangani masalah-masalah keamanan, terutama terkait dengan terorisme dan konflik-konflik internal yang terjadi di Indonesia pada waktu itu.
Selain kariernya di kepolisian, Adang Daradjatun juga dikenal sebagai sosok yang memiliki komitmen terhadap pembangunan bangsa, baik dalam konteks keamanan nasional maupun pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
Adang Daradjatun sempat aktif dalam kegiatan sosial dan politik setelah pensiun dari dunia kepolisian, serta tetap berperan dalam berbagai organisasi yang mendukung kemajuan bangsa Indonesia.
Pensiun dari kepolisian bukanlah akhir pengabdian. Mantan Wakapolri ini menjadi politikus dan wakil rakyat di Gedung DPR Senayan. Ia pun dua periode dipercaya warga DKI untuk menjadi wakilnya di Senayan, sebelumnya, Adang Daradjatun juga berjuang melalui pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Gagal di gubernur DKI, Adang Daradjatun justru sukses sebagai politikus. Ia terpilih menjadi anggota DPR dua periode berturut dari 2019-2014, 2014-2019 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Di DPR, ia duduk di komisi VI yang membidangi investasi, perdagangan, perindustrian, koperasi dan BUMN.
Itulah pria kelahiran Bogor, 13 Mei 1949. Ia pensiun dari kepolisian pada saat usia 57 tahun dari puncak kariernya sebagai Wakapolri. Jalan panjang ia jalani sebagai polisi selama 35 tahun. Selama bertugas hingga menjadi jenderal, Adang dikenal sebagai seorang perwira yang santun, pendiam, bersih, dan pandai bernyanyi. Kunci suksesnya selama ini adalah disiplin.
Ia menjadi polisi sempat ditentang oleh ayahnya, Tapi Adang ingin membuktikan dirinya bisa menjadi polisi dan sukses.
Untuk meyakinkan ayahnya, ia pun merayu ibunya agar bisa ikut pendidikan Akademi Kepolisian. Tekad dan keyakinan itu menjadi beban sekaligus tanggung jawab Adang untuk membuktikannya. Setelah lulus SMA, ia pun melanjutkan pendidikannya ke AKABRI.
Kariernya dimulai sebagai inspektur, Ajudan Panglima ABRI (27 tahun), Kapolsek Kebayoran Lama, Kepala Sub Analisa dan Evaluasi Asisten Perencanaan di Polda Metr Jaya, Kepala Satuan Pengamanan Senjata Api dan Bahan Peledak Polda Metro Jaya, hingga Kapolda Jawa Barat.
Sebelum ditunjuk menjadi Kapolda Jawa Barat, saat menduduki jabatan (Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri), ia dipanggil Kapolri untuk menyiapkan konsep reformasi Polri bersamaan dengan lahirnya gerakan reformasi pada saat itu.
Pada akhir bulan Oktober tahun 1998, terbitlah suatu kajian berjudul "Reaktualisasi Kedudukan. Fungsi dan Peran Polri" atau dikenal dengan istilah "Buku Biru".
Kajian tersebut diterima oleh pimpinan ABRI dalam proses reformasi di tubuh Polri.
Tak lama setelah itu, pada tahun 2000, Adang pun dilantik sebagai Kapolda Jawa Barat. Empat tahun kemudian, kariernya makin naik saat menjadi Wakapolri pada tahun 2004. Ia menjalaninya hingga pensiun 2006.
Setelah pensiun, Adang digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2007. Ia pun dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpasangan dengan Dani Anwar. Dalam Pilgub harus bersaing dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto.
Sayang, perjuangan Adang-Dani Anwar kandas. Sejak itu, ia pun aktif di PKS. Pada pemilu 2009, ia terpilih sebagai anggota DPR RI. Pada pemilu berikutnya, pada usia 65 tahun, ia mengabdi kembali sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.
KELUARGA
● Istri : Nunun Nurbaetie
PENDIDIKAN
● SMA 1 Budi Utomo
● SMA 3 Bandung
● AKABRI Kepolisian (1971)
● PTIK
KARIER
● Inspektur Dinas Komando Sektor Kota 711 Jakarta Pusat (1971)
● Kepala Seksi Pengawasan Keselamatan Negara (PKN) Komando Sektor Kota 711 Jakarta Pusat (1972)
● Kepala Seksi Sabhara Komando Sektor Kota 722 Jakarta Utara pada (1975)
● Ajudan Menhankam Pangab (1976)
● Kapolsek Kebayoran Lama Jakarta Selatan dengan pangkat Kapten Polisi (1978)
● Kasubbag Anev Srena Polda Metro Jaya (1983)
● Kepala Biro OPS Polres Jaksel Polda Metro Jaya (1983)
● Wakil Kapolres Jaksel (1984)
● Kabag Sosbud Direktorat Intelijen & Pengamanan Polda Metro Jaya (1986)
● Kabag Sospol Direktorat Intelijen & Pengamanan Polri (1987)
● Kabag Pengawasan Senjata APi & Bahan Peledak Direktorat Intelijen & Pengamanan Polri (1989)
● Kepala Direktorat Intelijen & Pengamanan Polda Maluku (1990)
● Wakil Kepala Subdirektorat Pengawasan Senjata Api & Pengamanan Polri (1991)
● Instruktur Utama ( tenaga pendidik) di PTIK (1993)
● Perwira Pembantu III / Perencanaan Program dan Anggaran Srena POLRI (1994)
● Wakil Asisten perencanaan dan Anggaran Kapolri (1997)
● Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri (1997)
● Kapolda Jawa Barat (2000)
● Staf Ahli Kaplri (2001)
● Kababinkam (2002)
● Wakapolri (2004)
● Anggota DPR-RI (2009-2014, 2014-2019)
PENGALAMAN ORGANISASI
● Ketua Umum PABBSI (Persatuan Angkat Berat-Binaraga-Angkat Besi Seluruh Indonesia) (2005)
● Ketua Umum PDDI (Perhimpunan Donor Darah Indonesia)
● Ketua IRK
● Ketua Umum Simpay Wargi Urung
● Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Sunda
● Relawan Oranye
PENGHARGAAN
● Satya Lencana Kesetiaan 24 Tahun
● Satya Lencana Dwidya Sistha
● Satya Lencana Karya Bhakti
● Satya Lencana Ksatria Tamtama
● Satya Lencana Jana Utama
Sumber : www.viva.co.id
Baca Juga : Biografi Presiden Sekarno - Presiden Indonesia
Sebagai seorang perwira tinggi, ia pernah menjabat sebagai Wakapolri (Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia) pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dan memiliki banyak pengalaman dalam menangani masalah-masalah keamanan, terutama terkait dengan terorisme dan konflik-konflik internal yang terjadi di Indonesia pada waktu itu.
Selain kariernya di kepolisian, Adang Daradjatun juga dikenal sebagai sosok yang memiliki komitmen terhadap pembangunan bangsa, baik dalam konteks keamanan nasional maupun pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
Adang Daradjatun sempat aktif dalam kegiatan sosial dan politik setelah pensiun dari dunia kepolisian, serta tetap berperan dalam berbagai organisasi yang mendukung kemajuan bangsa Indonesia.
Pensiun dari kepolisian bukanlah akhir pengabdian. Mantan Wakapolri ini menjadi politikus dan wakil rakyat di Gedung DPR Senayan. Ia pun dua periode dipercaya warga DKI untuk menjadi wakilnya di Senayan, sebelumnya, Adang Daradjatun juga berjuang melalui pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Gagal di gubernur DKI, Adang Daradjatun justru sukses sebagai politikus. Ia terpilih menjadi anggota DPR dua periode berturut dari 2019-2014, 2014-2019 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Di DPR, ia duduk di komisi VI yang membidangi investasi, perdagangan, perindustrian, koperasi dan BUMN.
Itulah pria kelahiran Bogor, 13 Mei 1949. Ia pensiun dari kepolisian pada saat usia 57 tahun dari puncak kariernya sebagai Wakapolri. Jalan panjang ia jalani sebagai polisi selama 35 tahun. Selama bertugas hingga menjadi jenderal, Adang dikenal sebagai seorang perwira yang santun, pendiam, bersih, dan pandai bernyanyi. Kunci suksesnya selama ini adalah disiplin.
Ia menjadi polisi sempat ditentang oleh ayahnya, Tapi Adang ingin membuktikan dirinya bisa menjadi polisi dan sukses.
Untuk meyakinkan ayahnya, ia pun merayu ibunya agar bisa ikut pendidikan Akademi Kepolisian. Tekad dan keyakinan itu menjadi beban sekaligus tanggung jawab Adang untuk membuktikannya. Setelah lulus SMA, ia pun melanjutkan pendidikannya ke AKABRI.
Kariernya dimulai sebagai inspektur, Ajudan Panglima ABRI (27 tahun), Kapolsek Kebayoran Lama, Kepala Sub Analisa dan Evaluasi Asisten Perencanaan di Polda Metr Jaya, Kepala Satuan Pengamanan Senjata Api dan Bahan Peledak Polda Metro Jaya, hingga Kapolda Jawa Barat.
Sebelum ditunjuk menjadi Kapolda Jawa Barat, saat menduduki jabatan (Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri), ia dipanggil Kapolri untuk menyiapkan konsep reformasi Polri bersamaan dengan lahirnya gerakan reformasi pada saat itu.
Pada akhir bulan Oktober tahun 1998, terbitlah suatu kajian berjudul "Reaktualisasi Kedudukan. Fungsi dan Peran Polri" atau dikenal dengan istilah "Buku Biru".
Kajian tersebut diterima oleh pimpinan ABRI dalam proses reformasi di tubuh Polri.
Tak lama setelah itu, pada tahun 2000, Adang pun dilantik sebagai Kapolda Jawa Barat. Empat tahun kemudian, kariernya makin naik saat menjadi Wakapolri pada tahun 2004. Ia menjalaninya hingga pensiun 2006.
Setelah pensiun, Adang digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2007. Ia pun dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpasangan dengan Dani Anwar. Dalam Pilgub harus bersaing dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto.
Sayang, perjuangan Adang-Dani Anwar kandas. Sejak itu, ia pun aktif di PKS. Pada pemilu 2009, ia terpilih sebagai anggota DPR RI. Pada pemilu berikutnya, pada usia 65 tahun, ia mengabdi kembali sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.
KELUARGA
● Istri : Nunun Nurbaetie
PENDIDIKAN
● SMA 1 Budi Utomo
● SMA 3 Bandung
● AKABRI Kepolisian (1971)
● PTIK
KARIER
● Inspektur Dinas Komando Sektor Kota 711 Jakarta Pusat (1971)
● Kepala Seksi Pengawasan Keselamatan Negara (PKN) Komando Sektor Kota 711 Jakarta Pusat (1972)
● Kepala Seksi Sabhara Komando Sektor Kota 722 Jakarta Utara pada (1975)
● Ajudan Menhankam Pangab (1976)
● Kapolsek Kebayoran Lama Jakarta Selatan dengan pangkat Kapten Polisi (1978)
● Kasubbag Anev Srena Polda Metro Jaya (1983)
● Kepala Biro OPS Polres Jaksel Polda Metro Jaya (1983)
● Wakil Kapolres Jaksel (1984)
● Kabag Sosbud Direktorat Intelijen & Pengamanan Polda Metro Jaya (1986)
● Kabag Sospol Direktorat Intelijen & Pengamanan Polri (1987)
● Kabag Pengawasan Senjata APi & Bahan Peledak Direktorat Intelijen & Pengamanan Polri (1989)
● Kepala Direktorat Intelijen & Pengamanan Polda Maluku (1990)
● Wakil Kepala Subdirektorat Pengawasan Senjata Api & Pengamanan Polri (1991)
● Instruktur Utama ( tenaga pendidik) di PTIK (1993)
● Perwira Pembantu III / Perencanaan Program dan Anggaran Srena POLRI (1994)
● Wakil Asisten perencanaan dan Anggaran Kapolri (1997)
● Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri (1997)
● Kapolda Jawa Barat (2000)
● Staf Ahli Kaplri (2001)
● Kababinkam (2002)
● Wakapolri (2004)
● Anggota DPR-RI (2009-2014, 2014-2019)
PENGALAMAN ORGANISASI
● Ketua Umum PABBSI (Persatuan Angkat Berat-Binaraga-Angkat Besi Seluruh Indonesia) (2005)
● Ketua Umum PDDI (Perhimpunan Donor Darah Indonesia)
● Ketua IRK
● Ketua Umum Simpay Wargi Urung
● Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Sunda
● Relawan Oranye
PENGHARGAAN
● Satya Lencana Kesetiaan 24 Tahun
● Satya Lencana Dwidya Sistha
● Satya Lencana Karya Bhakti
● Satya Lencana Ksatria Tamtama
● Satya Lencana Jana Utama
Sumber : www.viva.co.id
Baca Juga : Biografi Presiden Sekarno - Presiden Indonesia
Komentar
Posting Komentar