Pasukan Korut Babak Belur Saat Bertempur Bersama Pasukan Rusia, 1.000 Lebih Tewas

 Pasukan Korut Babak Belur Saat Bertempur Bersama Pasukan Rusia, 1.000 Lebih Tewas


Last update : Rabu, 15 Desember 2024 | 06:57 WIB

INIKISAHPOLITIK.BLOGSPOT.COM - Korea Selatan (Korsel) kembali mengungkapkan data baru terkait kondisi pasukan Korea Utara (Korut) yang bertempur membela Rusia dalam perangnya dengan Ukraina. Hal ini disampaikan Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel, Senin (23/12/2024).

Dalam datanya, JCS mengungkap lebih dari 1.000 tentara Korut telah tewas atau terluka sejak mereka dikirim untuk bertempur bersama pasukan Rusia di Ukraina. Mereka kemudian menggarisbawahi betapa kurangnya pengalaman perang untuk bertempur.

"Kami menilai bahwa pasukan korut, yang baru-baru ini terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Ukraina, telah menderita sekitar 1.100 korban," tulis laporan itu dikutip The Guardian.

Meski begitu, tidak ada jumlah pasti militer Korut yang tewas atau luka.
Namun jumlah ini akan terus terganti dengan adanya pasukan tambahan yang kemungkinan dikirim Negeri Kim Jong Un itu.

"Mereka sangat tertarik dengan kemungkinan pengerahan pasukan tambahan" untuk membantu upaya perang Rusia. Pyongyang bersiap untuk rotasi atau pengerahan pasukan tambahan," tambahnya.

Informasi ini sama dengan apa yang disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia menulis di X pada hari senin bahwa ada risiko 'Korut mengirim pasukan tambahan dan peralatan militer ke tentara Rusia'. Ia mengatakan bahwa menurut data awal, jumlah tentara Korut yang tewas dan terluka di wilayah Kursk telah melampaui 3.000.

Baca Juga : Biografi Presiden Soekarno - Presiden Indonesia

Sebelumnya diketahui, Krut mengirimkan pasukan untuk membantu Rusia mengusir Ukraina yang menguasai Kursk. Hal ini terjadi setelah Moskow dan Pyongyang menekan perjanjian militer yang mewajibkan keduanya saling melindungi antara satu dengan yang lain.

Meskipun rincian perjanjian tersebut belum dirilis, para analisis percaya pemimpin Korut menginginkan akses ke teknologi roket Rusia dan pengetahuan militer lainnya sebagai imbalan atas penyediaan amunisi, sejata, dan bala bantuan bagi pasukannya. Pyongyang juga membutuhkan ini untuk perlindungan Moskow dalam forum PBB.

Kursk sendiri merupakan wilayah Rusia yang dicaplok oleh Ukraina Agustus lalu.
Ini merupakan langkah Kyiv untuk menahan serta memecah konsentrasi Moskow yang telah mnyerang Timur negara itu sejak Februari.

Menurut laporan, 12.000 tentara Korut telah dikirimkan Pyongyang ke medan perang. Negara itu juga telah mengirim lebih dari 10.000 kontainer berisi peluru artileri, roket antitank, serta howiter mekanis dan peluncur roket.

Baik Korut maupun Rusia belum secara resmi mengakui pengerahan pasukan atau pasokan senjata. Namun kamis lalu, Korut mengatakan aliansi militernya dengan Rusia terbukti 'sangat efektif' dalam menghalangi Amerika Serikta (AS), sekutu Seoul dan Kyiv. Meski begitu, Pyongyang tidak menyebutkan keterlibatannya dalam perang di Ukraina.

Sumber : www.cnbcindonesia.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Profil dan Biodata Aburizal Bakrie - Orang terkaya di Asia Tenggara

Profil dan Biodata Agus Gumiwang Kartasasmit, M. SI

Profil dan Biodata Drs. Agun Gunandjar Sudarsa